Cerita Ku

Sekedar catatan dari seorang Riyan

Pengalaman ke event BBW JKT 2017

Kembali mengingat pengalaman berkunjung ke event BBW tahun lalu…
Sejak berstatus anak satu saya mulai menggemari dunia buku anak-anak. Lebih tepatnya sejak BBW JKT 2016, tapi karena waktu itu anak saya masih berumur belum genap satu tahun saya pun hanya bisa belanja buku via teman (jastip). PADAHAL DALAM HATI PENGEN BANGET BISA KE SANA DAN PILIH BUKU LANGSUNG.  Di event BBW SBY 2017 pun karena jarak yang jauh akhirnya pilihan tetap jatuh pada menggunakan jasa titip. Juga di event BBW di negara asalnya Malaysia saya pun menjatuhkan pilihan dengan menggunakan jasa titip.

Setelah mendapat info dari tahun sebelumnya dari teman yang menghadiri event BBW ini (baca jastip yang juga temen),  di event BBW JKT 2017 saya memutuskan untuk datang dan menyaksikan langsung ratusan juta buku terhampar. Usut punya usut ternyata ada preview pass yg bisa di gunakan untuk masuk pada preview sale,  saat itu syaratnya cukup mudah, cukup daftarkan diri anda sebagai member di web resmi BBW (https://www.bigbadwolfbooks.com/id/register/) dan jika beruntung akan ada email untuk di tukarkan menjadi preview pass. Taraaaaa email pemberitahuan mendapatkan preview pass mendarat cantik di inbox, bahagia tiada tara ^*^

Email sudah di tangan tinggal tuker jadi preview pass, dulu penukaran bisa di lakukan di markas BBW di daerah tebet atau di lokasi acara. Awalnya berencana buat meukarkannya di Tebet eh ternyata ga sempet karena status saya yang masih menjadi seorang pegawai kantoran. Jadilah memutuskan mengambil preview pass di lokasi acara.

Sebelum event berlangsung saya mulai atur strategi dan cari temen buat ke event itu.Cari-cari temen akhirnya sepakat dengan salah satu temen untuk datang bareng naik taxi online. Ok deal dalam hati ga perlu mikirin transport lagi klo gitu. Tapi demi kelancaran rencana untuk memborong buku saya mencoba mencari cari informasi akses menuju lokasi, ada beberapa alternatif salah satunya dengan naik KRL. Solusi paling ekonomis menurut saya, yang tinggal di jakarta dan mobil masih di DELER  hehehe. Setelah pencarian panjang di tarik sebuah kesimpulan naik KRL dari stasiun Tanah Abang Tujuan Serpong dan turun di stasiun Serpong atau satu stasiun setelahnya yaitu stasiun Cisauk. Lanjut naik ojol ( aka ojek online) sampai lokasi event di ICE BSD.

Saat itu tanggal 21 april 2017, yang ternyata adalah hari pertama 'si bulan' dateng bulan ini hue hue hue... Teman yang niat awalnya mau datang mengurungkan niatnya. Nekat lah saya datang seorang diri ke negri itu @_@. Dari rumah di drop sama suami ke st Tanah Abang naik KRL tujuan serpong dan berhenti di st Cisauk di lanjutkan dengan naik ojol. Sampai lokasi sudah pukul 10 lebih begitu masuk gerbang luar dan tanya satpam ternyata event itu ada di hall 10 padahal saya turun ojol di hall 1 🎃🎃🎃 lari lah saya menuju hall 10 hoshoshoshos. Sampai di hall 10 antrian penukaran preview pass sudah mengular, setelah kurang lebih 30 menit giliran saya untuk menukar preview pass, cukup dengan menunjukan ktp dan email notifikasi dan preview pas sudah di tangan.

Dengan semangat 45 saya masuk area bbw dan betapa takjubnya memandangi jutaan buku di hall seluas itu. Klo tidak salah ingat di event itu menggunakan 3 atau 4 hall sekaligus. Dalam hall pameran itu juga di lengkapi dengan playgroud dan foodcourt serta beberapa stand pendukung juga tersedia di selasar sebelum pintu masuk.

Setelah sekian menit saya terpukau dan ternyata trolly sudah habis hukshukahuks. Akhirnya saya ambilah trolly kecil dan mulai mencari cari buku idaman. Dari buku lokal dengan harga 2500 rupiah sampai buku import 500 ribu pun tersedia, buku yang harga aslinya 300 ribu bisa jadi 100 ribu di sini. Sungguh siapa yang tidak tergiur dengan penawaran seperti itu. Dari buku cerita, buku bergambar, buku aktifitas, buku pop up, buku soundbook, bahkan buku popup soundbook pun tersedia di sana. Tidak hanya buku cerita anak anak saja tetapi juga buku kedokteran, buku tehnik sipil, buku art, buku resep masakan, buku buku biografi tokoh dan masih banyak lagi. 3jam berada di lautan buku berlalu tanpa terasa, 2 trolly pun sudah penuh akhirnya saya putuskan untuk menitipkan buku pilihan hati ke tempat penitipan buku yang memang di sediakan oleh panitia event bbw ini. Di tempat penitipan ini buku kita akan di letakan di dalam box dan box akan di labeli dengan data kita. Sebagai bukti penitipan kita akan mendapatkan kertas tanda penitipan. Semua proses ini di lakukan manual oleh panitia event sehingga untuk menitipkan barang/mengambil barang di perlukan waktu kurang lebih 30menit. Bagi saya cara ini kurang efisien karena cukup menyita waktu, dan kita tidak tau di mana nantinya buku kita akan di letakan. Hanya panitia dan bulkbuyer yang diperbolehkan keluar masuk area itu. Sejujurnya saya merasa itu tidak adil.

Melepas lelah, untuk melepas lelah ada foodcourt di dalam hall event bbw ini, sebenarnya di selasar sebelum masuk ke hall pun tersedia beberapa kafe dan foodcourt hanya saja kadang rasa malas beranjak dari hamparan buku itu begitu kuat. Di foodcourt tersebut  terdapat beberapa stand dengan pilihan makanan yang bervariasi. Pembayaran di lakukan dengan e-money mandiri tentunya. Bersebelahan dengan foodcourt terdapat playground yang cukup luas berisi istana boneka dan beberapa mobil mainan, cukup nyaman bila berkunjung dengan membawa anak-anak agar anak-anak tidak bosan saat orang tua sedang berburu buku. Toilet juga tersedia berderet cantik di sisi samping hall, jadi tak perlu keluar hall jika tiba-tiba hasrat bak atau bab datang menghapiri. Bagi yang muslim, saat azan memanggil, diperlukan effort lebih untuk menuju mushola / ruangan yang di setting sebagai mushola. Anda harus keluar dari hall 10 dan menuju hall 8 atau hall 9 kemudian naik ke lantai mezanin, di situ terdapat ruangan solat yang berukuran kurang lebih 5mx8m di lengkapi dengan hamparan sajadah, di sebelahnya terdapat janitor yang di alih funsingkan sebagai tempat wudhu. Sebagai informasi tempat wuduh antara wanita dan laki- laki tidak ada sekat pemisah. Saat jam solat mushola dan tempat wudhu akan sangat penuh sesak. Terlebih tempat wudhu yang hanya ada 3 kran itu banjir oleh genangan air yang tidak ada tempat pembuangannya. Sehingga menjadi becek dan kotor, untungnya petugas CS dengan sigap menampung air yang menggenang tersebut. Meurut saya dengan event sebesar ini dan fasilitas mushola yang seperti ini masih kurang memadahai mengingat mayoritas penduduk indonesia adalah muslim. Semoga di tahun ini dan tahun tahun mendatang  fasilitas ini juga terurut di perbaiki.

Setelah melepas lelah dan menjalankan solat saya pun kembali ke arena pameran. Kali ini beruntung mendapatkan trolly kosong, mulailah saya kembali berburu buku buku yang ingin di bawa pulang. Setelah merasa cukup (cukup dalam artian banyak tetapi masih bisa di bawa sendiri) saya pun beranjak menuju tempat pentitipan buku untuk mengambil buku-buku yang sebelumnya telah saya titipkan. Tiba giliran saya menyerahkan no penitipan buku dan menuggu petugas untuk mengambilkan buku-buku saya, menuggu cukup lama dan kemudian petugas datang membawa 2 box buku saya. “Bu ini ya buku nya” saya kaget “lho kok cuma ini mas? tadi saya nitip 5 box lho kok tinggal 2 box” , dan kacaualah semua di sini. Box saya entah di mana, petugas yang meletakan box itu pun tak tau di mana box saya, kepala penyanggungjawab nya pun tak tau harus berbuat apa, dia pun ikut membantu mencari dan mencari, setelah 30 menit mencari dan tidak di temukan juga akhirnya saya pun di perbolehkan mencari sendiri box saya di area penyimpanan itu. Akhirnya ketemu juga 2 box yg lain setelah hampir 1 jam mencari. Satu box terakhir akhirnya saya relakan karena waktu sudah mulai malam terlalu beresiko untuk saya pulang malam dengan KRL. Semoga di next bbw hal ini bisa di perbaiki, tetapi terdengar kabar bahawa di bbw sby  2017 hal ini pun masih saja terjadi.

Perjuangan belum berakhir di sini, selanjutnya adalah kisah perjuangan  masuk ke antrian kasir. Sebenernya kasir yang di sediakan cukup banyak ada kurang lebih 25-30 kasir yang di sediakan. Hanya saja tidak di pisahkan antrian bulkbuyer dengan antrian pembeli per orangan sehingga bagi yang membeli hanya 2 buku pun harus ikut mengantri dalam antrian yang sangat panjang. Sedikit berutung bagi mereka pengguna Mandiri yang memiliki fiestapoin, bagi mereka yang memiliki fiestapoin bisa menukarkan beberapa poin mereka untuk mendapat fasilitas fast track sehingga rute antrian lebih pendek dari antrian normal. Tidak beruntung nya saya yang tidak memilikinya, sehingga harus ikut di antrian normal yang sangat panjang, belum lagi pembagian antrian yang kuran tertata rapi, sehingga saya di pindah pindah dari 1 antrian ke antrian lain sampai 3 kali. Dengan membawa 2 trolly buku seorang diri tentu bukan hal mudah. Masuk di antrian terakhir saat itu kurang lebih pukul 18.xx hingga akhirnya saya ada di depan kasir pada sekitar pukul 23.xx bisa di bayangkan seberapa lama saya mengantri? beruntung ada ibu-ibu di sebelah saya yang membantu mendorongakan trolly saya hingga akhirnya kita berisah di kasir. Sebagai tambahan info, si ibu yang membantu saya itu hanya membeli kurang dari 10 buku dan tetap harus mengantri sangat lama. Di kasir saya kembali mendapat masalah, kasir mengatakan tidak bisa menggunakan kartu debit selian debit mandiri, padahal saat saya menanyakan via ig apakah bisa mengunakan debit selain mandiri? dan di jawab bisa asal ada logo mastercard/visa. Setelah beberapa saat saya bingung harus bagaimana lagi, barang sudah di kasir dan tidak pegang uang cash rasanya ingin menyerah saja, pengen nangis capek sebel campur jadi satu. Kemudian kemudahan pun datang, teamLeader kasir datang dan mengatakan dan mengijinkan untuk previewsale kali ini di perbolehkan, tetapi nanti setelah pukul 00.00 tidak lagi diperbolehkan. Saya sedikit kaget tapi ah sudahlah yang penting hari ini saya bisa bayar dan pulang secepat mungkin. Keluar dari kasir dengan muka yang bisa di bayangkan, kucel kumel frustasi bingung mau pulang naik apa.

Di bantu crew membawa belanjaan dengan trolly sampai ke ujung tempat menuggu mobil dan di tunggu sampai dapet mobil. Karena sudah malam dan kereta terakhir pun sudah tidak ada mau tidak mau saya hanya bisa mengandalkan taxi online. Booking beberapa kali tak kunjung mendapatkan driver, 10 menit kemudian akhirnya driverpun di dapat. Sambil menunggu sempet ngobrol dengan crew yang membantu, ternyata masih anak kuliah yang lagi nambah penghasilan dengan jadi crew. Ah masih ada jaman sekarang anak-anak seperti ini syukurlah. Semoga kelak ia menuai hasil kerja keras nya selama ini. Telepon berbunyi dari driver taxi online “ Bu klo mau masuk harus bayar 20rb gmn?” tanpa mikir panjang lagi langsung jawab “ga papa pak nanti saya ganti “ dalam otak hanya terpikir ingin segera pulang ke rumah. Tapi sebenernya saya sempat berpikir “apa memang semperti itu aturan yang berlaku untuk mobil yang notabene hanya pickup dan bukan parkir?” ah mungkin saya yang terlalu udik sehingga tidak tau aturan semacam itu. Akhirnya driver tiba, dengan ramah membantu saya mengangkut buku ke mobilnya. Di dalam mobil saya langsung meminta ijin untuk numpang ngecas HP yang lowbed dari sore. Fiuhhh lega akhirnya ada di mobil menuju jalan pulang. Awalnya sedikit khawatir naik taxi online sendiri tengah malam begini, tapi setelah beberapa saat ngobrol dengan driver akhirnya sedikit merasa aman. Si bapak driver yang ramah dan santun, dengan gaya bicara orang kantoran. “Beruntung ibu ketemu saya, saya juga beruntung ketemu ibu“. kenapa pak? “karena klo jam malam begini jarang ada yang mau pickup arah jakarta bu, saya mau pickup juga karena saya mau pulang, rumah saya di jakarta pusat bu jadi saya juga beruntung” jawabnya. Setelah percakapan panjang saya peroleh kesimpulan bahawa si bapak driver adalah seorang petinggi di bagian marketing di sebuah perusahaan swasta penyedia alat listrik setara IP yang tersohor itu. Dan kagumnya saya dengan keadaan ekonomi yang sudah cukup mapan, si bapak narik taxi online untuk menambah penghasilan membeli kendaraan baru. Untuk ke sekian kalinya saya mendapat petuah baru, hidup itu adalah perjuangan dan tiap orang memilki perjuangannya masing-masing.

Akhirnya sampai rumah juga, suami menjemput saya di ujung gang dan membantu saya membawa buku buku yang telah saya beli. Dengan sedikit rasa khawatir dan lega yang bercampur. Khawatir karena dari sore hp saya off untuk menghemat batre, lega akhirnya saya sampai di rumah. Samapi rumah mandi  makan dan memeluk anak yang telah terlelap tidur. Sungguh hari yang berat dan melelahkan, tapi bahagia akhirnya cita-cita untuk ke bbw terlaksana juga.

-- bersambung --

Hari minggunya saya memutuksan untuk kembali ke event bbw bersama anak dan suami, siang kami baru berangkat dari rumah. Menempuh perjalanan hampir 2jam dengan naik motor sungguh melehkan ,ternyata jauh sekali hahaha. Sampai sana kami hanya makan siang kemudian berjalan santai memilih beberapa buku dan tanpa terasa sudah pukul 6 sore. Pulang dengan hp yang lowbad dan  gps yang otomatis harus di matikan, dan hujan yang mengguyur sore itu, ah rasanya akan sangat mudah untuk kami tersesat. Namun pada akhirnya pukul 8 malam sampai lah kami kembali ke rumah. Kesimpulannya jauh jangan naik motor, mending naik KRL atau mobil jika punya.
Buku buku kali ini sudah tidak sebanyak di preview sale tapi msih cukup banyak untuk bisa di bawa pulang. Tempat penitipan buku ramai namun masih wajar, antrian kasir juga cukup panjang saya mengantri sekitar 30 menit. Ah setidaknya hanya 30 menit bukan 3 jam hehehe. Sedikit yang membuat kurang nyaman adalah perlakuan kasir, kali ini saya membayar dengan uang cash, dan kasir tidak punya uang kembali. Uang kembali memang hanya 1000 rupiah, tapi apakah sekelas event bbw justru tidak memperhatikan hal-hal kecil semacam ini? bukan masalah 1000 rupiahnya, tetapi profesionalisme dalam hal jual beli bukan seperti itu. Semoga di event mendatang kejadian ini tidak lagi terulang.

-- bersambung --

Minggu depannya lagi saya dan suami beserta anak kembali lagi ke bbw dengan naik KRL, sekalian ngajakin anak naik KRL hohoho. Parkir motor di stasuin maggarai dan naik KRL sampai Serpong, kemudian  naik ojol 2 trip untuk ber tiga.
Sampai sana cukup ramai mungkin karena weekend terakhir bbw ya. Kami berkeliling santai, tapi  sudah banyak meja kosong dan meja yang di lipat. Terutama buku-buku anak sudah hampir habis. Hanya tersisa kurang lebih 4 meja untuk buku-buku anak yang telah di letakan di kardus-kardus, saya lihat kebanyakan buku kondisinya tidak baik atau tidak lengkap. Kebanyakan buku yang tersisa adalah buku buku aktivity anak. Saya takjub dengan animo rakyat Indonesia dengan event BBW ini. apakah minat membaca sudah cukup tinggi di negri ini? atau karena  buku import sedang mulai bumming saat ini sehingga banyak orang yang tiba-tiba menjadi cinta buku dan kalap dengan adanya event bbw ini. Semoga tidak, semoga memang karena kesadaran warga indonesia akan pentingnya membudayakakan membaca telah benar benar tumbuh.

Saya pribadi senang dengan adanya BBW di Indonesia terutama di JKT. Karena buku import yang harganya kadang tidak masuk akal menjadi masuk kantong bagi sebagian waga Indonesia salah satunya kantong saya, apa lagi ada info bahawa perhelatan BBW ini akan di adakan 3 kali dalam 1 tahun di Indoensia. Semoga BBW terus menghadirkan buku-buku edukasi yang bermanfaat dengan diskon yang ramah kantong dan semakin mempberbaiki diri dalam penyelengaraanya. Sukses terus untuk event nya. Semoga BBW JKT 2018 ini saya juga berkesempatan hadir kembali. Semoga dengan review ini juga saya di beri kesempatan untuk kembali  menghadiri preview sale. Semoga rejeki saya mendapatkan preview pass.AAMIIN

-- selesai --

#bbw #bigbadwolfbooks #bbwJkt17 #bukuImpor #jastipBbw #bbwSby #bbwKl #previewSale #previewPass18 #bbwJkt18 #ICEBSD